Perbedaan Skala Diatonik Dan Pentatonik
Postingan kali ini aku pengin menulis tentang SCALA.
Skala berasal dari bahasa latin dari akar kata SCALA yang mengandung arti jarak atau jenjang. Dengan demikian maka dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa SKALA adalah jarak atau jenjang antara 1 nada dengan nada lainnya.
Hal ini akan mudah dimengerti jika kita pahami saat kita bermain gitar. Bukankah pada gitar itu ada fret-fret, bukankah antara chord C dengan chord D ada Fret yang dilompati?! Mari kita bayangkan menggunakan gambar contoh di bawah ini, tapi kalau bisa pegang gitar juga.
Dari gambar di atas bukankah antara not satu dengan yang lainnya ada jarak, dalam hal yang tidak ada jarak [ melalui fret kosong ] dalam notasi mempunyai penjelasan sebagai skala/ jarak 1/2.
Contoh misalnya antara B dengan C mempunyai nilai skala 1/2 , sedangkan antara C dengan D mempunyai skala 1.
1. Teori Skala Diatonik
Skala diatonik merupakan skala paling mendasar dalam dunia musik modern. Skala diatonik menggunakan "bahasa" solmisasi, yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si-do' . Dari pembedahan skala diatonik inilah nanti lahir pola-pola skala Mayor dan Minor yang sudah saya rangkum pada 7 Skala Natural.
Skala ini adalah skala mendasar yang wajib dikuasai oleh pemain / gitaris. Dikatakan wajib karena dengan memahami skala ini seorang gitaris akan lebih mudah untuk memainkan / membahas/ mendiskusikan masalah musik dengan kawan-kawan jamming / musisi lainnya.
Skala diatonik merupakan skala umum/ general yang dijadikan pedoman untuk pemahaman musik di seantero dunia. Jadi ingat! untuk yang serius ingin memahami dunia musik, memahami skala ini adalah suatu keharusan.
2. Skala Pentatonik
Skala pentatonik secara umum mengandung arti skala yang memiliki 5 nada. Agar kita mudah memahaminya sebaiknya tanamkan dulu arti katanya dalam memori kita.
Pentatonik berasal dari dua akar kata yaitu penta yang brarti 5 dan tonika yang berarti nada, jika sudah paham arti katanya maka kita akan tahu maksudnya. Maksud umum dari pentatonik adalah memainkan musik dengan menggunakan/ mengutak-atik 5 nada saja!
Manusia bertahan dalam hidup salah satunya dengan cara berkarya, melalui proses, pencarian, penemuan dan pemahaman dalam hal apapun, termasuk dalam ilmu suara / musik. Saya sendiri percaya bahwa sebelum adanya pemahaman Skala Diatonik, manusia dahulu kala memahami skala nada yang lebih "primitiv" yaitu Skala Pentatonik.
Tapi bukan berarti setelah manusia mengenal dan memahami skala diatonik, lalu meninggalkan permainan skala pentatonik. Bukti dari skala pentatonik lebih "primitiv" adalah ditemukannya alat-alat musik kuno yang hanya memiliki pola pentatonik.
Banyak karya musik dari jaman kuno yang menggunakan/ memainkan skala pentatonik dengan corak masing-masing. Misal ada pentatonik-an; pelog, arabian, jepang, china dan lain-lain.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa skala diatonik [ 7 nada; do-re-mi-fa-sol-la-si- ]. adalah skala sempurna.
Skala pentatonik sendiri bila digambarkan adalah sebuah skala turunan dari Skala Diatonik. Jadi apa bila kita sudah paham Sakal Diatonik, 99% kita dapat memahami pola Skala Pentatonik.
Dari ulasan tentang diatonik dan pentatonik di atas, kita dapat mengambil pengertian-pengertian yang paling mendasar untuk kita pahami yaitu:
1. Skala adalah nilai jarak antar nada.
2. Skala Diatonik memiliki 7 nada untuk dimainkan.
3. Skala Pentatonik memiliki 5 nada. untuk dimainkan.
Untuk kita sebagai pemula, saya kira uraian / keterangan dari perbedaan mengenai diatonik dan pentatonik sudah cukup untuk bekal ke tahap-tahap selanjutnya. Sering-seringlah berdiskusi dengan kawan-kawan yang ilmunya sudah mumpuni agar kita semakin banyak dapat pencerahan.